Sapuan kuas yang mewarnai lukisan
Menyatakan pikiran dalam gambaran
Suhu yang biasa suasana terasa
Tiada teriakan tiada siksa
Malam seperti malam-malam sebelumnya
Keadaan berbeda karena jiwa
Jiwa yang tenang tiada berduka
Jika takut menghampiri, sambutlah
Dia kan pergi
Jika sedih menghampiri, sambutlah
Dia kan pergi
Jika rindu menghampiri, sambutlah
Dia kan pergi
Jika semua duka itu terasa, rasakanlah
Rasakan sejelasnya, mereka kan pergi
Mereka itu tiada, melainkan ilusi
Maka bukalah pintu untuk udara baru masuk
Mereka kan terganti
Jiwa yang tenang, damai, adakah suka di sana?
Jika suka hanya sementara, adakah yang lebih berharga?
Ketika kau bersihkan jelaga dari kepala
Tiada kata yang dapat melukiskannya
Ketika matamu bersih dari halusinasi
Tiada apa-apa di sana dan di sini
Mengapa menginginkan sesuatu yang telah ada di sini
Bukalah semua penutupnya
Kau akan melihat keindahan itu
Seperti tubuh terlindung hujan
Tak perlu mencari air di bungkusan
Keluarkan tangan, rasakan tetesan
Tiada mengharap tiada menolak
Hanya berpikir maka kau temui
Tiada terikat tipuan
Tiada melekat keinginan
Tiada mengharap tiada menolak
Hanya mengijinkannya, merasakan dan menyambutnya
Hanya membayangkan apa yang dipilih
Hanya memilih, hanya memutuskan
Tiada mengharap tiada menolak
Maka terimalah
Tiada beban, tiada kemelekatan
Tiada duka, tiada siksa
Tiada mengharap tiada menolak
Hanya berpikir dan memutuskan
Tiada beban, tiada kemelekatan
Tiada duka, tiada siksa
Tiada mengharap tiada menolak
Hanya berpikir dan memutuskan